8 Pimpinan Komisariat IMM di Universitas Negeri Makassar Dilantik Hari Ini


Makassabicara.id, Makassar – Selamat, sebanyak 8 Pimpinan Komisariat (Pikom) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi dilantik. Pelantikan itu berlangsung di Ballroom Menara Pinisi UNM Lantai 2 pada Jumat, 6 Oktober 2023.

Mantan Ketua Umum Pikom IMM Psikologi UNM Sulaiman Saputra, menyebut kader-kader kampus orange sebagai penyumbang kuantitas. Bukan tanpa dasar, menurutnya, 8 Pikom lengkap dengan Badan Pengurus Harian (BPH) sebagai jumlah yang tak sedikit.

“IMM di Kota Makassar terbilang besar, kader-kadernya terdistribusi hampir di seluruh kampus, salah satunya di UNM,” kata Sulaiman saat berkesempatan menyampaikan pidato wada’ (penutup), pagi tadi.

Menurutnya, kuantitas kader IMM di Kota Makassar kini semakin meningkat. Hal itu ditandai dengan meningkatnya jumlah Pikom di UNM.

“IMM UNM berkembang secara pesat dalam dua tahun terakhir. Tentu yang saya maksudkan adalah kuantitas, dalam dua tahun ini, Pikom di UNM telah mekar dari enam menjadi delapan,” ungkapnya.

Kedepan, kata Sulaiman, jumlah Pikom di Kampus Orange itu mesti dicukupkan menjadi sembilan. Langkah ini akan ditempuh untuk mensejajarkan Jumlah Fakultas di UNM.

Meski mengalami perkembangan, Sulaiman mengaku akan menghadapi tantangan yang begitu kompleks. Pasalnya, memberdayakan ratusan orang tak semudah membalikkan tangan.

Terlebih, kata dia, ratusan kadernya itu berasal dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda.

“Ada ratusan kader yang harus diberdayakan, tentu akan ada hantaman masalah. Nanti akan kita pikirkan dan kita ramu seperti apa caranya. Pasti akan ada hantaman, tantangan dan juga masalah, namun satu hal yang mesti dipahami, semua dinamika yang akan kita lalui adalah proses untuk mematangkan pikiran,” pungkas Sulaiman.

Sementara itu, Ketua Umum terpilih Pikom IMM FBS UNM, Mutamainnah meyakini bahwa bertambahnya jumlah Pikom dan kader tak lepas dari campur tangan tuhan. Karena itu, ia sangat bersyukur dengan kemajuan yang dialami.

“Kesyukuran tersendiri, di UNM ini tak mewajibkan Mahasiswa untuk ikut ber-IMM, tapi ada-ada saja yang terpanggil hatinya untuk bergabung,” ucap Mutmainnah saat pidato Iftitah (pembuka).

Menyambung narasi yang disampaikan Sulaiman, Mutmainnah menyebut tantangan yang paling konkret saat ini adalah mengembangkan potensi dan kualitas kadernya.

“Lahirnya generasi bukan berarti tanpa tantangan, Kuantitas rasanya tidak ada apa-apanya jika tak didukung dengan kualitas,” tegasnya.

Untuk itu, dia dan koleganya akan mewujudkan itu dengan bersinergi antar Pikom. Kedepan, akan ada agenda-agenda Pikom yang akan dikolaborasikan.

“Tagline sebelumnya adalah bersinergi, dan periode kali ini adalah kolaborasi. Bersinergi dan berkolaborasi adalah hal kontinu, kita akan fokus pada pengembangan kualitas kader,” tuturnya.

Sebagai langkah awal, Mutmainnah mengajak kader-kadernya untuk banyak merefleksi diri. Dia meminta agar semboyan IMM tak hanya diucap, namun berwujud tindakan.

“Kita punya semboyan, ‘Ilmu Amaliah, dan Amal Ilmiah’. Berarti apapun yang kita pelajari mesti diamalkan. Hal itu harus dilakukan agar kita tak tergolong sebagai manusia dzalim dan bodoh,” pintanya.

Terpisah, Ketua Umum PC IMM Kota Makassar, Elbu Bahtiar mengaku telah menyaksikan perkembangan Kader dan Pikom di zona UNM. Hal itu ia sampaikan saat berkesempatan menyampaikan sambutan-sambutan.

“Saya adalah saksi sejarah, bagaimana proses majunya IMM di UNM dalam dua tahun terakhir. Saat saya masih menjabat periode pertama, jumlah Pikom di zona UNM ini hanya enam. Dalam kurung waktu dua tahun jumlah Komisariat bertambah, ini kebanggaan,” ungkapnya sumringah.

Selain itu, ia mengaku bahwa kader IMM di zona UNM menjadi salah satu penyumbang kader-kader kritis. Buktinya, kata dia, PC IMM Kota Makassar langsung dikritik lewat tulisan, dua hari pasca pelantikan.

“Tidak bisa dipungkiri, kader-kader dari zona UNM ini selalu menjadi topik pembicaraan di Kota Makassar, bahkan level DPD IMM Sulsel. Saya menyaksikan itu secara seksama, kami di PC IMM Kota Makassar dihujani kritik oleh kader Pikom Psikologi hanya berselang dua hari pasca dilantik,” ungkapnya.

Ketua Umum PC IMM Kota Makassar, Elbu Bahtiar

Artinya, kata dia, nilai-nilai intelektual kader IMM di zona UNM terjaga dan dirawat dengan baik. Meski demikian, ia menjamin bahwa apapun kritik yang dilayangkan kader IMM dari zona UNM selalu dalam batas kewajaran.

“Saya menjamin, kritik yang lahir dari tempat ini (IMM zona UNM), berada dalam batasan normal, karena kami semua dibimbing langsung oleh ayahanda kami di Muhammadiyah,” papar Elbu di depan Para Pimpinan Kampus dan delegasi Lembaga Kemahasiswaan Internal.

Adapun delapan Pikom yang baru saja dilantik yakni Pikom IMM FIP UNM, Pikom IMM FPsi UNM, Pikom IMM FIS-H UNM, dan Pikom IMM FEB UNM. Sementara itu di Kampus II Parangtambung, terdapat Pikom IMM MIPA UNM, Pikom IMM FT UNM, Pikom IMM FBS UNM, dan satu lagi yakni Pikom IMM FIKK UNM di Banta-bantaeng.

Untuk diketahui, Pikom IMM FBS adalah gabungan dari dua Fakultas, yakni Fakultas Bahasa dan Sastra – Fakultas Seni dan Desain. Sehingga nama Pikom FBS adalah singkatan dari Pikom Fakultas Bahasa dan Seni.

-Agus Umar Dani