Makassar Internasional Eight Festival (F8)


 

Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda-beda sebagai sarana identitas daerah tersebut. Makassar pun telah memanfaatkan budaya-budaya yang dimilikinya sebagai program untuk mengantarkan Makassar ke kancah internasional. Makassar Internasional Eight Festival merupakan festival internasional yang mengolaborasikan para budayawan dan pekerja seni baik lokal maupun nasional, serta berbagai elemen masyarakat untuk mempromosikan potensi wisata Makassar di kancah internasinal. Wali Kota Makassar sekaligus pencetus F8 mengatakan, festival tahunan Makassar ini telah masuk agenda internasional resmi Indonesia.

Sebelumnya Makassar F8 telah dilaksanakan dengan dihadiri 22 negara, 47 kabupaten atau kota seindoneisa serta dihadiri sebanyak 300 ribu pengunjung selama 3 hari di Pantai Losari. Namun berbeda dengan tahun ini, Makassar F8 akan dihadiri oleh 24 negara, 100 kota dari berbagai negara, sekitar 500 kabupaten sindonesia, serta menargetkan 1 juta pengunjung selama 5 hari di Pantai Losari. Festival ini juga menyajikan delapan kegiatan diantaranya, flora dan fauna, fiction writer, folk, food, fussion jazz, film, fashion, dan fine art. Program yang satu ini memiliki dampak yang cukup besar bagi warga Makassar, festival ini akan menjadi ajang untuk menumbuhkan lagi cinta terhadap budaya dan seni khususnya yang berada di Indonesia. Festival ini juga membuat kita membuka mata selebar-lebarnya untuk melihat dunia yang penuh dengan serba serbi budaya dan seni baik dari alam maupun buatan tangan manusia. Selain itu, ternyata Menteri Pariwisata Indonesia, Bapak Arief Yahya  telah mengakui bahwa program ini telah masuk nominator festival terbaik tanah air.

Kita sebagai warga Makassar harus bangga dengan adanya Program Pemerintah Kota Makassar ini karena telah menjadikan Makassar sebagai tempat pertemuan, persetujuan, dorongan, dan kegiatan unggulan wilayah Indonesia Timur. Dampak-dampak positifnya pun sangat dirasakan oleh para pengunjung maupun pengisi acara kali ini, salah satu dampaknya pertumbuhan ekonomi dan wisatawan Makassar sangat cepat akibat kunjugan yang banyak sekali dari berbagai daerah.

Kali ini Wali Kota Makassar, Mohammad Danny Pomanto begitu berhasil dalam menyelenggarakan event besar ini, Makassar menjadi layak dikenal dengan destinasi kota dunia di Indonesia. Makassar F8 juga dimeriahkan oleh sederet artis ternama di kancah internasional diantaranya Anji, Yovie and Nuno, Budi Doremi, Adjie Notonegoro, Luna Maya, Errin Ugaru, serta Chef Chandra dan Naomi. Tidak heran jika pemuda-pemuda Indonesia sangat tertarik datang ke acara yang satu ini, karena memang pada dasarnya generasi muda itu sangat suka dengan yang namanya budaya dan seni lagi modern tetapi, kita sebagai generasi muda harus tetap ingat akan budaya yang kita miliki karena budaya kita sendiri tidak kalah keren dengan budaya dan seni modern yang mereka punya.

Warga Makassar pasti sangat senang jika acara ini terus berkelanjutan, selain membuka wawasan menjadi lebih luas, menambah ilmu, serta meningkatnya pertumbuhan ekonomi wisatawan Makassar kami acara ini menjadi sarana refreshing yang mudah dijumpai bahkan kita bisa menyegarkan otak selama 5 hari berturut-turut di waktu luang kami. Suasana menghibur sangat kami dapatkan di acara ini sebagai seorang pelajar apalagi yang sekolahnya sampai sore menjelang malam. Namun acara ini jangan disalah gunakan untuk seorang pelajar seperti kita, terus gunakan untuk hal-hal yang positif dan lupakan dulu ajang untuk berleha-leha saja. Lagi-lagi generasi muda juga saya harus terus diingatkan agar tidak membuat perbuatan yang buruk dalam acara di kancah internasional kali ini.

Suksesnya sebuah acara pasti ada pemimpin yang hebat di dalamnya, dan juga anggota-anggota yang memiliki inisiatif tinggi untuk mewujudkan suatu program kerja apalagi untuk menjadi destinasi kota dunia di Indonesia . Makassar tidak akan tertinggal dengan pemimpin dan warga-warga yang memiliki rasa tanggung jawab untuk kotanya sendiri, kita generasi muda harus mempertahankan Makassar sebagai kota dunia dengan ramah literasi.

 

Penulis, Lutfiah Firdausiah Ersa. Tulisan ini merupakan karya esai yang dilombakan pada kegiatan Makassar Literasi Award