Angka Dalam Tafsir Politik


Oleh Taufik Hidayat*

Setelah melewati sejumlah tahapan di KPUD Kota Makassar, telah diketahui bahwa nomor urut pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar periode 2018-2023, yaitu pasangan Nomor urut 1 Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) dan pasangan nomor urut 2 Moh. Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto)-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAMI).

Setelah diketahuinya nomor urut pasangat calon tersebut, sebagiam besar warga Kota Makassar mendefinisikan secara filsafatis makna dibalik nomor urut tersebut.

Nomor urut pasangan calon merupakan nomor yang akan tertulis dalam surat suara yang akan di pilih oleh setiap pemilih yang ada di Kota Makassar pada saat hari pemungutan suara. Akan tetapi, dibalik nomor urut tersebut ada makna filosofis yang terkandung dalam nomor urut, pemikiran filosofis tersebut merupakan pemikiran dan/atau pola berpikir yang bijaksana yang lahir dari pendangan setiap warga di Kota Makassar.

Nomor Urut 1 secara filosofis mengandung makna penantang baru, selain itu, bermakna kali pertamanya memasuki dunia politik praktis, jika dijabarkan ke dalam program-program yang akan ditawarkan hanya berupa janji-janji politik, belum pernah ada ruang sebelumnya untuk mengurusi urusan dan kepentingan publik di Kota Makassar. Sehingga, warga Kota Makassar hanya mampu meraba akan gambaran Makassar ke depan jika dipimpin oleh pasangan nomor urut 1 Appi-Cicu.

Sesuai dengan nomor urutnya, pasangan ini merupakan pertama kalinya terjun ke dunia politik, pengetahuan praktis akan hal ikhwal tentang dinamika politik kota Makassar masih terbilang sangat baru, kita ketahui bahwa Makassar adalah salah satu kota di kawasan timur Indonesia yang mempunyai urusan politik pemerintahan dan pembangunan yang begitu kompleks dan rumit. Oleh karena itu, Makassar bukanlah kota yang bisa dijadikan sebagai tempat praktikum bagi setiap calon pemimpin.

Sedangkan Nomor Urut 2 adalah nomor urut yang memang diidamkan oleh pasangan Moh. Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto)-Indira Mulyasari Paramastuti (DIAMI) secara filosofis Nomor Urut 2 mempunyai makna Makassar Dua Kali Tambah Baik. Selain itu, bermakna pemimpin dua periode untuk Kota Makassar yang makin maju. Kita ketahui bahwa Danny Pomanto sudah melakukan yang terbaik di periode pertama, akan tetapi sebagai manusia biasa pasti mempunyai kelemahan-kelemahan yang harus disempurnakan di periode kedua. Ada banyak prestasi yang telah ditorehkan oleh Danny Pomanto, baik di skala lokal, domestik dan manca negara. Akan tetapi, prestasi tersebut harus senantiasa menjadi motor penggerak dan motivator bagi pemerintah kota Makassar untuk tidak membiarkan Makassar mundur lagi. Kesempatan kedua harus diberikan kepada pasangan nomor urut 2 untuk menjamin keberlangsungan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan yang semakin maju.

Pengalaman yang dimiliki oleh pasangan petahana dengan nomor urut 2 tersebut sudah dirasakan oleh warga Kota Makassar, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir Danny Pomanto telah mengukir prestasi dengan sejumlah program pembangunan berbasis kearifan lokal seperti Makassarta’ Tidak Rantasa (MTR), program pemberdayaan masyarakat melalui Badan Usaha Lorong (BULo), serta masih banyak program-program andalan dari Danny Pomanto tersebut yang masih berjalan sampai saat ini. Selain itu, pasangan nomor urut 2 juga telah mengukir sejumlah penghargaan dari berbagai pihak terkait penyelenggaraan pemerintahan di Kota Makassar.

Oleh karena itu, rasionalitas warga Kota Makassar dalam menentukan pilihan sangat diharapkan dalam mendisain Makassar 5 tahun yang akan datang.