Danny Pomanto, Nasdem dan Sinyal “Kemenangan Kembali”


Oleh : Ahmad Sangkala

“Ada Danny Pomanto di sini, tolong berdiri. Saya tahu di gedung ini banyak pendukung Pak Danny. Rekomendasi itu masih diproses, dengan catatan Pak Danny tidak boleh kalah di Pilkada Makassar,”. Pernyataan ini disampaikan Surya Paloh, ketua umum Partai Nasdem pada Konsolidasi Partai Nasdem Sulawesi Selatan yang diadakan di Celebes Convension Center, Minggu (26/1/2020)

Pernyataan ini mengandung makna yang luas. Dimana pada intinya ada keinginan besar untuk mempertahankan kemenangan Partai Nasdem di kota Makassar. dimana pada 2019 lalu, Nasdem mampu memenangkan pemilu di kota Makassar dan menempatkan kadernya sebagai ketua DPRD. Tentu bagi partai, kemenangan itu harus dipertahankan dan bisa nanti dijadikan basis fanatik untuk kemenangan pada pemilu selanjutnya. Basis fanatik itu hanya akan mudah dibangun jika DPRD dan Walikotanya adalah kader partai yang sama.

Kemenangan Nasdem pada Pemilu 2019 lalu di Makassar tentunya bukan hal yang mudah. Dimana sebelumnya partai Golkar yang merajai Makassar, bahkan boleh dikata sebagai partai “penguasa” di Sulawesi Selatan. Tentunya ada banyak variabel yang menjadi faktor sehingga mampu menumbangkan dominasi Golkar. Bisa saja karena figur yang bertarung lebih variatif, bisa saja karena strategi yang tepat.

Tapi satu hal yang pasti, kita tidak bisa memungkiri adanya peran Danny Pomanto dalam memenangkan Partai Nasdem di kota Makassar.

Danny Pomanto pernah membuat gebrakan di Makassar. Dia membuat program 1000 lorong NasDem jelang Pemilu 2019. Danny Pomanto beralasan, terbentuknya lorong NasDem juga adalah partisipasi dari berbagai elemen masyarakat. Itu salah satu upaya membangun Indonesia dengan gerakan perubahan atau restorasi. Hasilnya, Partai NasDem menjadi pemenang pemilu di Kota Makassar.

Lorong Nasdem merupakan strategi yang terbukti lebih efektif dan bisa menguatkan ingatan masyarakat akan partai Nasdem. Jika itu dirawat dan terus ditingkatkan maka kedepan Makassar bisa menjadi basis fanatik partai Nasdem. Dari segi perubahan seperti visi Nasdem, Danny Pomanto tentunya telah melakukan hal tersebut saat menjabat Walikota Makassar. menyulap lorong dengan konsep Lorong Garden dan berbagai konsep lainnya, mendekatkan pelayanan kesehatan dengan mobil Dottorotta, mendekatkan layanan sampah dengan mobil Tangkasaki, mendekatkan keluhan masyarakat lewat NTPD 112 dan berbagai terobosan lainnya.

Untuk potensi kemenangan, Danny pomanto masih memimpin di hampir semua survei. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Celebes Research Center (CRC) edisi November 2019 diketahui tingkat elektabilitas Danny Pomanto dengan simulasi tertutup di angka 46,5%. Survei insert Institute yang di publish pada bulan September menempatkan Danny Pomanto masih unggul jauh, yakni 51 persen. Hasil survei lembaga lainnya juga tak jauh dari hasil ini. hal ini menandakan bahwa peluang Danny Pomanto untuk menang terbuka lebar.

Soal massa, Danny Pomanto memberi pembuktian dengan diantar ribuan massa saat menuju lokasi konsolidasi Nasdem Sulsel di CCC. Tentu itu bukan sebuah kebetulan, tapi massa yang memang terus solid bersama Danny Pomanto.

Terakhir, kritik Surya Paloh terkait trotoar pantai Losari bisa ditangkap sebagai pesan positif. Untuk memperbaiki itu sederhana, dukungan yang paling berpotensi menang agar dengan menjabat walikota, trotoar tersebut bisa dibenahi. Untuk itu, saatnya Nasdem menentukan sikap untuk memenangkan Makassar. mari mengulang kemenangan kembali bersama anak lorongna Makassar. Jangan biarkan Makassar mundur lagi!