Partisipasi Masyarakat, Kunci Kesuksesan Makassar Recover


Oleh : Masyita Marzuki*

MAKASSARBICARA.COM-Pandemi Covid 19 yang sejak tahun 2020 menimbulkan kisruh di Indonesia hingga saat ini masih membawa berbagai problematika yang cukup rumit. Pasalnya, keberadaan virus ini menghambat banyak aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Kesehatan, ekonomi, sosial budaya, politik, dan keagamaan, semuanya mengalami gangguan yang signifikan.

Berbagai upaya penanggulangan Covid 19 dilakukan terus-menerus oleh pemerintah. Himbauan protokol kesehatan, pembatasan arus transportasi, dan berbagai kebijakan lainnya digencarkan silih berganti. Pemerintah Kota Makassar juga secara khusus telah mempersiapkan sebuah inovasi kebijakan dalam penanggulangan Covid 19 di Kota Makassar. Kebijakan berlabel Program Makassar Recover (MR) ini mempunyai 3 sub bagian, masing-masing Imunitas kesehatan, Adaptasi Sosial, dan Pemulihan ekonomi.

Tentunya dalam hal Makassar Recover ini pada setiap bagiannya memerlukan langkah-langkah kampanye, teaching, dan training. Sebagaimana halnya setiap kebijakan, diperlukan proses internalisasi dan sosialisasi yang massif untuk membangun partisipasi publik atau masyarakat agar kebijakan tersebut dapat berlaku secara efektif sebagaimana yang diharapkan.

Sosialisasi, menurut Effendy (1999) adalah penyediaan berbagai sumber pengetahuan yang memungkinkan orang untuk bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif dan sadar akan fungsi sosialnya, sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat. Jika dikaitkan dengan MR, masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan yang mampu menyadarkan dan memberi pencerahan atas upaya pemulihan Kota Makassar dari pandemi Covid 19.

Masyarakat yang tercerahkan akan menjadi salah satu faktor terbesar yang mendukung percepatan penanggulangan Covid 19. Hal ini disebabkan masyarakat adalah man yang menggerakkan sistem di lingkungannya sendiri sehingga menggalang partisipasi masyarakat itu sangat diperlukan.

Partisipasi yang dimaksud berarti seseorang atau kelompok masyarakat akan berperan dalam program MR ini, baik itu berupa memberi pikiran, tenaga, waktu, keahlian, modal, dan atau materi. Hal ini senada dengan konsep partisipasi yang dikemukakan oleh salah satu ahli, I Nyoman Sumaryadi.

Pertanyaannya, sudah sejauh mana hal ini sampai kepada masyarakat? sudah sejauh mana rencana Makassar Recover ini diketahui publik?

Sejak diluncurkan pada 5 Maret yang lalu, nama program Makassar Recover masih terdengar asing di sebagian masyarakat. Setelah lebih setahun dijerat pandemi, masyarakat umum sepertinya hanya mengetahui himbauan 3 M semata. Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak. Ini mengindikasikan pengetahuan masyarakat terkait Program MR masih sangat terbatas.

Sedangkan program MR ini mengandung substansi yang tidak sedikit. Pada segmen Adaptasi Sosial saja sudah memuat banyak protokol penanggulangan Covid 19 di antaranya protokol mingguan, protokol 5 M & Protokol Keselamatan, Protokol Pintu Masuk, Protokol Event, Protokol Bisnis dan Usaha, serta Protokol Perbatasan. Belum lagi substansi di dua segmen lainnya (Imunitas kesehatan dan Pemulihan ekonomi). Dalam kondisi seperti ini, sosialisasi dan kampanye program menjadi agenda yang mendesak.

Pada Jumat lalu (28/5/2021), pihak P2KKN Universitas Hasanuddin menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi dalam menyukseskan Program MR ini melalui proses Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sebanyak 1.908 mahasiswa Unhas digadang-gadang akan terjun melakukan tugasnya sebagai agen perubahan yang turut mensosialisasikan dan mendukung percepatan MR.

Adanya mahasiswa yang turut serta mendukung program ini menjadi angin segar bagi percepatan penanggulangan Covid 19 di Kota Makassar. Apalagi para mahasiswa dari Unhas ini diketahui berasal dari kecamatan dan kelurahan yang berbeda-beda dan tersebar di berbagai penjuru Kota Makassar. Dengan itu, bukan hanya target sosialisasi dan kampanye program yang dapat direalisasikan. Bantuan akan kebutuhan pengawasan pun dapat dilakukan.

Langkah yang ditempuh oleh P2KKN Unhas ini patut diapresiasi. Sebagai Perguruan Tinggi yang berkewajiban mengabdi untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat, Unhas telah menjadi role model yang tidak tanggung-tanggung mengarahkan sumber dayanya turut serta dalam penanggulangan Covid-19.

Semakin banyak elemen masyarakat yang bergerak, semakin cepat pula persoalan Covid 19 ini dapat diatasi.  Masyarakat dapat bergerak bersama melakukan hal-hal yang meskipun kecil tetapi berarti. Pergerakan ini tentunya dimulai dari adanya kesadaran akan masalah dan tanggung jawab bersama untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun baik kesadaran maupun gerakan harus dilandasi dengan pengetahuan yang benar.

Oleh karena itu Program Makassar Recover ini perlu diinformasikan, dikontrol pengimplementasiannya, dan dievaluasi pula secara massif dan berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya demi terwujudnya visi pemulihan Kota Makassar sebagai salah satu Kota Besar yang terdampak pandemi Covid 19. Seperti yang telah disebutkan, tentu bukan hanya pemerintah yang memiliki peran, tetapi seluruh elemen masyarakat juga harus turut berpartisipasi demi kemaslahatan bersama.

 

Penulis adalah Peneliti di Public Policy Network (Polinet), Rektor Kampus Gagasan