OPINI: Mengapa Harus Danny Pomanto?


Sumber: era.id

Oleh Ahmad Sangkala*

MAKASSARBICARA.ID-Ke depan, Kota Makassar akan terus mengalami perkembangan. Perkembangan yang dicita-citakan adalah kesejahteraan masyarakat kota.

Pada pengertian yang lebih luas, kondisi yang sejahtera tidak hanya berkutat pada status ekonomi suatu wilayah, tetapi juga bagaimana sebuah kota mampu beradaptasi.

Danny Pomanto, Wali Kota Makassar pada periode keduanya yang punya ide  bagaimana mewujudkan Kota Makassar menjadi kota Sombere dan Smart City, bisa dilihat sebagai upaya cerdas dalam memahami perkembangan dunia.

Gagasan besar tersebut salah satunya dibuktikan Danny dengan pelaksanaan Program Makassar Metavers atau Makavers.

Makavers merupakan buah pikiran yang mengharuskan tatanan masyarakat dan pemerintahan turut menyesuaikan diri terhadap kemajuan teknologi dunia.

Program Makavers menjadikan Makassar sebagai kota pertama yang mendigitalisasi pelayanan publik dengan konsep virtual reality. Dengan Makavers semakin menegaskan status Makassar sebagai Kota Dunia.

Jauh sebelum itu, keberhasilan kepemimpinan Danny sudah dimulai pada saat ia memimpin Kota Makassar pada tahun 2014-2019.

Dengan latar belakang akademisi sekaligus arsitek yang melekat pada diri Danny, membuatnya mahir dalam melakukan terobosan-terobosan positif dan inovatif.

Terobosan yang tetap mempertahankan nilai etika serta moralitas dengan sentuhan kearifan lokal Bugis-Makassar.

Pada Periode pertamanya memimpin Kota Makassar, Danny berkomitmen mewujudkan Makassar sebagai kota dunia yang nyaman untuk semua.

Hasilnya, Danny mampu mengangkat derajat masyarakat Lorong di Kota Makassar.

Kepekaan dan jiwa sosial yang dimiliki Danny membuatnya dikenal sebagai pemimpin yang peduli dengan masyarakat kelas bawah dan masyarakat yang cenderung termarjinalkan.

Rasa empati yang dimiliki Danny berhasil merekonstruksi nasib rakyat menjadi lebih sejahtera.

Tidak hanya itu, aspek tata ruang kota juga tidak luput dari kepiawaian Danny sebagai seorang arsitek.

Selama kepemimpinannya, ruang-ruang publik ‘diremajakan’ sehingga jauh lebih nyaman serta dapat diakses berbagai kalangan.

Termasuk penambahan luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai solusi di tengah perubahan iklim yang begitu cepat.

Hasilnya, Kota Makassar memperoleh penghargaan Adipura kategori Kota Metropolitan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2015 dan 2016.

Tidak berhenti disitu, pada 2017 Kota Makassar meraih penghargaan Adipura Kirana dan Adipura ASEAN kategori Clean Land pada tahun yang sama.

Dari aspek birokrasi pemerintahan kota, Danny telah mereformasi tata pemerintahan sebagai upaya peningkatan pelayanan publik agar lebih efektif dan efisien.

Kecakapan kepemimpinan Danny membawa Kota Makassar menjadi kota sentral ekonomi di Pulau Sulawesi dan jadi kota termaju di Kawasan Timur Indonesia.

Kondisi ini dibuktikan dengan capaian angka kemiskinan kota menurun dari 4,49% tahun 2014 menjadi 4,41% pada 2018.

Pencapaian tersebut diraih melalui program seperti Home Care, Badan Usaha Lorong (BULO), Lorong Garden (Longgar), Bank Sampah, dan berbagai pelatihan kewirausahaan lainnya.

Karakter kepemimpinan Danny yang elegan dan merakyat, tidak lepas dari penerapan prinsip tata kelola pemerintahan yang melibatkan publik dalam proses pembangunan. Ini yang membedakan Danny dengan pemimpin kota lainnya.

Pada masa kepemimpinan periode keduanya, Danny Kembali melanjutkan pembangunan Kota Makassar dengan gagasan dan dobrakan yang jauh lebih segar dan menyentuh akar suatu masalah.

Mulai dari program Makassar Recover, Lorong Wisata, Co’mo hingga program pengentasan kesenjangan sosial seperti semua anak harus sekolah menjadi amunisi andalan Danny dalam membawa Kota Makassar pada kondisi yang lebih baik.

Dengan pengalaman dan prestasi yang dimiliki Danny Pomanto menjadikannya sebagai figur yang layak memimpin Provinsi Sulawesi Selatan pada Pilgub 2024 mendatang.

Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi dengan kekayaan sumber daya alam yang besar, tentu membutuhkan sosok pemimpin yang paham akan sistem pemerintahan yang ideal pula.

Danny menjadi sosok yang dinilai tepat, sebab mampu mengelola Kota Makassar.

Meskipun tingkat kompleksitas masalah yang begitu tinggi, namun Danny tetap mampu menghasilkan kemajuan yang signifikan.

Sementara kondisi secara sosial ekonomi antara Kota Makassar dengan Provinsi Sulawesi Selatan dapat dikatakan tidak jauh berbeda.

Artinya keberhasilan Danny Pomanto memimpin Kota Makassar dapat menjadi modal besar bagi Danny untuk bisa membawa Provinsi Sulawesi Selatan makmur sama seperti ketika ia memimpin Kota Makassar, bahkan jauh lebih baik.

Penulis adalah pekerja serabutan, tinggal dipinggiran kota