Oleh Sulkifli*
MAKASSARBICARA.ID – Seseorang pernah berkata, “Keadaan Indonesia 10 tahun ke depan, dilihat dari pemudanya saat ini”.
Pemuda merupakan bagian terbesar penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistika (BPS) memperkirakan terdapat 65,82 juta pemuda di Indonesia pada tahun 2022, yakni setara dengan 24% dari total penduduk di Indonesia.
Pemuda memiliki tanggung jawab yang begitu besar, beberapa diantaranya sebagai Agent of change, Social of control, Moral of cors hingga menjadi penerus (Iron Stock).
Namun, zaman yang dipenuhi tantangan, isu-isu yang memprovokasi, budaya Barat yang tak bisa dimungkiri, serta ponsel yang kian mencandu di kalangan pemuda.
Demi melaksanakan tanggung jawab di zaman yang serba teknologi ini, pemuda mesti bisa merawat dan menyaring informasi. Paling tidak, agar tak menjadi debu bagi kepentingan kaum-kaum penguasa.
Mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, maka pemuda mestilah mempunyai tujuan, cita-cita yang tak hanya sebatas wacana, namun diwujudkan dalam karya.
Tantangan zaman, akan memberikan dampak pada persoalan identitas dan integritas bangsa di kalangan pemuda.
Sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, pasti mengalami berbagai masa, mulai dari awal kelahiran, masa hidup kemudian mati, agar manusia dalam hidupnya mempunyai ‘Harga’. Oleh sebab itulah, manusia dibebani sebuah tanggungjawab.
Apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, maka tindakannya dapat tidak terkontrol.
Dari masing-masing individu sejak lahirnya, dibebani tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk.
Berangkat dari wejangan bung karno, beliau meminta 1.000 orang tua untuk mencabut semeru dari akarnya, dan untuk mengguncangkan dunia, Bung Karno hanya meminta 10 orang pemuda saja.
Maka timbullah pertanyaan, pemuda seperti apa yang beliau minta.
Indonesia tak membutuhkan jumlah besar, sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk mengantar bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan bangsa lainnya. Tapi cukuplah pemuda yang berkarakter dan siap untuk menuntut ilmu.
Bung Karno memberikan spirit melalui wejangan yang begitu bermakna, ia menyadari bahwa generasi muda adalah kader yang akan memimpin bangsa Indonesia di masa yang mendatang.
Wallahu A’lam
Penulis merupakan Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UINAM Makassar