Makassarbicara, Makassar – Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Makassar bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Makassar menggeruduk kantor DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel), tepatnya di Jalan Urip Sumoharjo, pada Rabu, 6 September 2023.
Dua organisasi Kepemudaan yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Ujung Tanah meminta agar Depo Pertamina Makassar segera direlokasi. Hal itu perlu dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Salah satu Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Sulaiman Saputra, menganggap keberadaan Depo Pertamina Makassar membahayakan warga yang bermukim di sekitar Depo. Pasalnya, dalam 10 tahun terakhir, terjadi kebakaran di beberapa Depo, yang memakan puluhan hingga ratusan korban.
“Depo Pertamina Makassar perlu direlokasi lantaran membahayakan warga di sekitarnya. Belum ada kejadian, tapi jika kita pelajari insiden ledakan Depo di beberapa tempat, pemerintah perlu melakukan tindakan pencegahan,” kata Sulaiman saat dikonfirmasi Makassarbicara.
Berdasarkan data-data yang dihimpun Aliansinya, Sulaiman menyebut pemukiman warga Ujung Tanah hanya berjarak 19 meter dari dinding Depo. Sementara, kata dia, American Petroleum Institute (API) telah menentukan jarak yang cukup jauh.
“Bayangkan saja, jarak rumah warga dan dinding Depo hanya 19 meter, sementara jarak aman berdasarkan API itu 60 meter. Tak hanya mengkhawatirkan, ini membahayakan,” ujarnya.
Selain itu, jarak Depo yang sangat dekat dengan pemukiman warga berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan. Paparan uap Depo bisa menyebabkan gangguan pernafasan, pusing, bahkan kehilangan kesadaran.
Bersama Aliansinya, dia berunjuk rasa di DPRD Sulsel sebagai bentuk penyaluran aspirasi. Menurutnya, legislator Sulsel adalah lembaga strategis yang bisa menjembatani komunikasi antar pihak.
“Kami unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulsel, dan kami ditemui oleh salah satu wakil ketuanya, dalam waktu dekat, Rapat Dengar Pendapat (RDP) akan dilakukan,” ucapnya.
