Danny, Anak Lorong, Kotak Kosong dan Walikota Makassar 2 Periode


Oleh : Akbar

MAKASSARBICARA.COM – Nama Danny populer setelah membawa Kota Makassar menerima banyak penghargaan. Sederet penghargaan selama menjabat Walikota, menjadikan Danny sebagai pribadi dengan kepemimpinan yang matang. Tak salah, kini Danny digadang-gadang bakal menjajaki tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi.

Dalam periode pertamanya sebagai Wali Kota, Danny berhasil mengangkat derajat warga Makassar yang tinggal di lorong, yang kerap kali dicap sebagai kelompok yang tertinggal. Danny seakan tak ingin, Makassar hanya dimiliki oleh segelintir kelompok, tetapi semua masyarakat dengan segala latar belakangnya.

Lebih penting dari itu, Danny melihat, tidak sedikit masalah berada di dalam lorong atau gang. Dengan memperbaiki kehidupan lorong, Danny menilai masalah kemiskinan dan kejahatan bakal teratasi. Kepiawaian berpikir Danny mendorong pemerintah kota Makassar melahirkan satu program yang membuatnya dikenal sebagai ana’ lorong.

Di periode pertamanya Danny mencetuskan pertama kalinya program yang berpihak pada masyarakat marginal yakni Lorong Garden yang selanjutnya dikembangkan menjadi Lorong Wisata pada periode keduanya sebagai Wali Kota Makassar.

Apa yang dilakukan Danny melalui lorong itu tentu sejalan dengan visi politiknya, yakni mewujudkan Makassar kota dunia yang nyaman untuk semua. Menariknya, Danny tidak hanya menyulap lorong sebagai ruang publik yang indah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang bernilai ekonomi.

Kemudian, Danny yang dikenal dengan kepemimpinan adaptifnya, dalam kurun waktu 10 tahun mengubah Makassar menjadi kota inklusif dan terintegrasi. Lima tahun di periode keduanya, Danny banyak membangun Sumber Daya Manusia (SDM) pemerintahan dan mengintegrasikan pelayanan dengan teknologi mutakhir. Danny seakan sudah mahir dan mampu membaca peluang memajukan Makassar sebagai Kota Dunia.

Danny yang pernah aktif sebagai dosen/akademisi dan arsitektur, dengan kepiawaiannya berhasil menyulap ruang kota semakin baik.

Sistem persampahan, penanganan kemacetan dan banjir, lorong yang identik dengan kumuh dan kriminalitas yang merupakan masalah klasik dan penyakit umum di kota Makassar, perlahan mampu diatasi oleh Danny.

Kemampuan inilah menobatkan Danny menjadi pemimpin daerah yang diakui secara nasional dan global. Sosoknya betul-betul menjadi ‘profesor’ masalah perkotaan.

Jika Makassar yang notabene kota megapolitan dengan kompleksitas masalah yang lebih tinggi, bisa ditangani Danny, maka wilayah yang lebih besar dari itu, dipastikan bisa dikelola Danny.

*Kotak Kosong, Suara Rakyat vs Elit*

Perpolitikan Indonesia heboh ketika kotak kosong memenangkan Pilwalkot pada 2018 silam.

Semua orang tak percaya, kotak kosong menang melawan pasangan Appi-Cicu yang didukung oleh koalisi besar 10 partai politik.

Kemenangan kotak kosong tidak lepas dari nama Danny yang menjadi simbol perlawanan warga kota Makassar terhadap elit politik dan kuasa elit di Pilwalkot Makassar.

Beberapa kalangan menyebut kemenangan Danny melalui kotak kosong sebagai bentuk hukuman masyarakat kepada elit.

Keterpilihan Danny melalui kotak kosong ini menegaskan bahwasanya demokrasi adalah suara rakyat. Dunia seakan ingin mengingatkan elit bahwa rakyatlah pemegang kuasa sesungguhnya.

Lebih dari itu, kemenangan Danny lewat kotak kosong saat itu mencerminkan kecintaan warga Makassar terhadapnya, masyarakat menginginkan Danny bertarung. Ajaibnya, ketimbang tidak dipimpin Danny, rakyat Makassar lebih memilih kotak kosong.

*Peluang Danny di Pilgub*

Dari uraian diatas, sebagai figur politik yang populer, Danny memiliki kesempatan yang amat terbuka untuk bertarung di Pilgub Sulsel mendatang.

Dibandingkan dengan figur lain, Danny secara personal dan politik memiliki rekam jejak dan modal sosial yang cukup baik. Sudah bukan rahasia umum, Danny merupakan kepala daerah religus dan dekat dengan masyarakat.

Modal kepemimpinan yang matang, berpengalaman di birokrasi, serta didukung oleh kalangan bawah, membuat Danny dilirik banyak pihak, tak terkecuali partai politik.

Kondisi ini, membawa angin segar bagi Danny. Danny sisa memilih, apakah bakal bertarung melalui jalur independen atau melalui parpol. Namun, jalur apapun yang ditempuhnya, tidak mengecilkan raihan prestasi dan kecemerlangan karir politiknya selama ini.

Jika Danny memilih jalur Independen, dia dikenal berkemampuan mengorganisir masyarakat. Kemampaun mengorganisir ini salah satunya dapat dilihat dari kemenangan dirinya melalui kotak kosong tadi. Kemenangan tersebut mencerminkan sosok Danny yang menyatu dengan harapan banyak orang.

Jika Danny maju melalui jalur partai politik, bukan tidak mungkin dia jadi figur rebutan para parpol. Kita tak perlu heran dengan situasi ini, sebab Danny merupakan salah satu kandidat yang memiliki elektabilitas yang cukup besar di Sulsel.