Pilgub Sulsel 2024, Rakyat vs Elit


Ilustrasi Perebutan Kursi ( Foto : rilidigital.com)
Ilustrasi Perebutan Kursi ( Foto : rilidigital.com)

Oleh Akbar*

Makassarbicara.id – Skema head to head antara Danny Pomanto melawan Andi Sudirman benar-benar terjadi. Berbagai pihak memprediksi pertarungan antara keduanya bakal berlangsung sengit.

Mengamati situasi saat ini, terdapat gaya komunikasi yang berbeda antara Andi Sudirman dan Danny Pomanto dalam menggalang dukungan politik. Danny Pomanto fokus menggaet masyarakat bawah sebagai pemenangan, sementara Andi Sudirman terus memamerkan foto pertemuannya dengan elit yang dianggap berpengaruh.

Gaya komunikasi politik yang berbeda ini, menjadikan Danny Pomanto sebagai representatif rakyat melawan Andi Sudirman yang dianggap mewakili kelompok elit. Dalam kata lain, rivalitas Danny dengan Sudirman sama dengan rakyat vs elit.

Dalam konteks demokrasi, Danny digambarkan calon pemimpin yang didambakan rakyat. Danny dianggap mampu mewakili kepentingan rakyat dalam menjalankan pemerintahan Sulawesi Selatan.

Bertolak belakang dengan Sudirman yang sering kali dinilai sebagai keterwakilan elit. Calon pemimpin yang dekat, apalagi menang karena elit, berpotensi mengesampingkan kepentingan rakyat.

Gaya berpolitik calon tidak hanya menentukan kepentingan kelompok mana yang menjadi prioritasnya ketika berkuasa, namun juga menentukan sekuat apa jalinan emosional terbangun. Misalnya, dengan gaya berpolitik Sudirman yang elitis membuat dirinya eksklusif.

Kesan eksklusif ini dapat membatasi interaksi emosional antara pemimpin dengan masyarakatnya. Sementara itu, gaya politik merakyat yang melekat pada Danny, membuat masyarakat merasa bahwa pemimpin tersebut lahir dari partisipasi mereka, bukan karena keputusan-keputusan elit semata.