Desa Sombere dan Smart Ala Danny-Azhar


*Oleh Akbar

Makassarbicara.id – Jelang penetapan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, hanya pasangan Danny-Azhar yang ramai menyampaikan gagasannya membangun Sulsel.

Terbaru, pasangan akronim DIA memperkenalkan gagasan perihal pembangunan Desa dengan konsep Sombere dan Smart. Gagasan ini terbilang sangat baru di wilayah Sulsel sekaligus menjadi bukti keduanya kandidat bergagasan.

Desa Sombere dan Smart yang digagas Danny-Azhar, diadopsi dari program dan kebijakan yang sudah dijalankan Pemerintah Kota Makassar selama Danny menjabat Wali Kota dua periode. Gagasan Desa Sombere dan Smart merupakan konsep pembangunan wilayah pedesaan berbasis kekayaan serta kearifan lokal. Untuk mewujudkan Desa Sombere dan Smart, Danny-Azhar akan memanfaatkan teknologi dan inovasi.

Pembangunan desa dengan teknologi saat masih menghadapi kendala besar. Salah satunya terbatasnya akses internet di banyak desa.

Data Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Pemprov Sulsel menyebut, ada 442 desa dan kelurahan masih belum tersentuh akses internet.

Guna mengatasi masalah ini, Danny-Azhar akan menghadirkan Inovasi teknologi internet berbasis satelit seperti starlink. Hal ini membuka akses internet ke desa sama seperti yang dirasakan masyarakat perkotaan.

Selain itu, dengan konsep pembangunan di atas, masyarakat Sulsel tak perlu lagi khawatir dengan pembangunan yang kerap kali merugikan penduduk desa dan merusak alam yang kerap terjadi belakangan ini. Konsep Desa Sombere dan Smart ala Danny-Azhar memastikan kepentingan warga sejalan dengan pembangunan yang tetap menjaga budaya, nilai sosial, dan lingkungan hidup.

Selain membangun ketahanan identitas lokal, gagasan ini membawa nilai tambah ekonomi bagi penduduk desa. Sudah saatnya pembangunan desa memanfaatkan kemajuan teknologi modern. Untuk mewujudkan Desa Sombere dan Smart, pasangan DIA mengalokasi bantuan keuangan minimal 200 juta per tahun untuk tiap desa.

Keterpilihan Danny-Azhar pada Pilgub Sulsel 2024 mendatang tentu akan menjadi harapan baru untuk pemerataan pembangunan di Sulawesi Selatan dengan membangun dari desa.