Makassar International Eight Festival and Forum (F8), Jembatan Mewah Para Kreator Muda Makassar


Makassar International Eight Festival and Forum (F8),orang Makassar pasti sudah tidak asing lagi dengan event ini. event bertaraf internasional yang sudah digelar 2 kali di Makassar ini menjadikan Makassar terlegitimasi berbanding lurus dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia bahkan di dunia.

F8 kemudian menjadi angin segar bagi para kreator muda yang mungkin selama ini masih bingung mencari wadah untuk memperkenalkan karyanya,sebagai salah satu festival bertaraf internasional yang dibanjiri pengunjung dan partisipan dari berbagai penjuru dunia,F8 menjadi jembatan mewah untuk kreator muda,khususnya para kreator yang berdomisili di Makassar.

Selama ini keberadaan kreator muda di Makassar sebenarnya sudah sangat banyak dengan beragam hasil karya yang luar biasa,namun keberadaan mereka masih belum terdengar gaungnya karena ruang yang tersedia bagi mereka untuk memperkenalkan karyanya masih sangat terbatas.sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia,populasi generasi muda di Makassar tumbuh dengan luar biasa pesat,setiap tahun lahir kreator muda yang menciptakan karya yang tidak kalah dari kota lain di Indonesia,bahkan mampu bersaing di kancah internasional,namun media promosi dan keterbatasan finansial masih saja menjadi masalah bagi mereka yang bergelut di industri kreatif,khususnya kaum muda yang notabene belum cukup mumpuni untuk mencari cara bagaimana memperkenalkan hasil karya mereka.bahkan banyak diantara mereka lebih memilih berkarya dalam diam,menjadikan hasil karyanya sebagai koleksi pribadi karena mereka tak memiliki ruang untuk mengeksplore karya mereka.

Fakta lain yang lebih mengejutkan adalah banyak kreator muda yang lebih memilih memasarkan hasl karya yang mereka buat ke luar negeri dibanding di Negara sendiri atas alasan kurangnya apresiasi orang Indonesia terhadap apa yang mereka buat,di sisi ini mungkin saja kita mempertanyakan nasionalisme mereka,namun coba kita pandang dari sudut lain,bukannya mereka tidak mencintai Negara mereka sendiri,namun mereka merasa lebih dihargai di luar negeri ketimbang di rumahnya sendiri,Indonesia.

Ini yang kemudian menjadi ketakutan saya,jika mereka terus menerus tidak diberikan ruang yang cukup untuk berkarya,toh ujung-ujungnya hasil karya anak negeri malah akan dinikmati orang luar,kita akan kehilangan para generasi muda yang kreatif,padahal industri kreatif sendiri adalah salah satu industri yang sangat menjanjikan di masa yang akan datang,jika mereka lebih memilih untuk meninggalkan negeri ini dan berkarya untuk Negara lain,lantas siapa yang akan menjadi kreator hebat untuk industri kreatif negeri ini?,akan sangat lucu jika suatu saat nanti kita harus mengimport karya anak negeri dari Negara lain,dan sekarang hal itu bukan hanya sebuah ketakutan,namun di industri kreatif hal tersebut sudah mulai terjadi,sebut saja Marsha Chikita Fawzi,contoh kecil dari anak negeri yang lebih memilih untuk berkarya di Negara lain karena ruang yang terbatas di negerinya sendiri.serial animasi Upin & Ipin adalah hasil karya wanita cantik berdarah asli Indonesia ini,animasi produksi Negara tetangga yang tiap hari lalu lalang di layar kaca Indonesia ini adalah produksi Malaysia yang sangat digemari di negeri ini,dan masih banyak lagi kreator muda diluar sana yang lebih memilih untuk mengabdi di luar negeri dengan alasan yang sama,kurangnya ruang dan apresiasi di rumahnya sendiri.

Pemerintah sudah sepatutnya memberikan ruang yang lebih pada generasi muda yang ingin terjun dan menampilkan bakatnya dalam industri kreatif,memberikan ruang yang lebih leluasa bagi mereka agar merasa nyaman tinggal di rumahnya sendiri,langkah Pemerintah Kota Makassar dengan membuat sebuah festival bertaraf internasional yang melibatkan kreator muda ini merupakan satu cara yang patut diapresiasi,mengingat setidaknya sudah ada ruang bagi para kreator muda untuk menampilkan karyanya tanpa harus selalu berharap pada industri kreatif yang ada di luar negeri,namun kedepannya semoga pada perhelatan Makassar International Eight Festival and Forum (F8) yang akan datang lebih memberikan ruang dan apresiasi bagi para kreator muda,melibatkan lebih banyak karya dari generasi muda agar pemuda,khususnya pemuda yang ada di Makassar dapat menuangkan ide dan kreativitasnya dalam wadah yang lebih besar,dan semoga kedepannya muncul berbagai wadah baru untuk kreator muda Makassar,menuju Makassar kota dunia dengan sejuta karya kreatif.

 

Penulis, Vitalia Eka Wardani, Tulisan ini merupakan karya esai yang dilombakan pada kegiatan Makassar Literasi Award