MAKASSARBICARA.ID – Jaga integritas perguruan tinggi, ratusan mahasiswa UNM (Universitas Negeri Makassar) helat demonstrasi dan bawa berbagai isu. Dugaan politik praktis yang dilakukan oleh Rektor menjadi salah satunya.
Selasa siang, 26 September 2023. Demonstrasi tersebut dihelat di Depan Menara Pinisi UNM Jalan Pettarani, Kota Makassar.
“Tuntaskan Segala Bentuk Problematika dan Reformasi Kebijakan di UNM” menjadi tajuk utama ratusan mahasiswa yang tergabung dalam satu wadah gerakan bernama ‘Mahasiswa UNM Bersatu’.
Pantauan makassarbicara.id di lokasi, ratusan mahasiswa dari tujuh fakultas membawa spanduk aspirasinya. Salah satu spanduk bertuliskan “Kampus Ladang Ilmu, Bukan Ladang Politik” menjadi keresahan mahasiswa atas dugaan politik praktis Rektor UNM.
“Perlu teman-teman sadari bahwa banyak masalah (dan) ketimpangan yang kemudian terjadi di Universitas Negeri Makassar, tetapi Bapak Rektor kita yang tercinta ini tetap saja ngotot untuk berpolitik,” duga salah satu orator.

Mahasiswa tersebut menilai bahwa Rektor di masa akhir periodenya seharusnya meninggalkan rekam jejak yang baik dengan tidak meninggalkan berbagai macam permasalahan.
“Lihatlah betapa kemudian kampus yang kemudian harus menjadi sumber ilmu pengetahuan (kini) menjadi sumber ilmu pendapatan dan perpolitikan. Dan itu yang terjadi, dan itu yang fakta (yang) kemudian teman-teman harus sadar melihat ketimpangan yang terjadi,” lanjut dugaan orator tersebut.
Tak hanya itu, mencuci almamater kampus juga menjadi salah satu varian aksi. Pencucian almamater menjadi aksi simbolik kekecewaan mahasiswa karena menilai Rektorat UNM tak mampu menyelesaikan berbagai permasalahan, salah satunya dugaan praktik politik secara terang-terangan.
Sedangkan Wajendlap berpandangan bahwa ASN di lingkup UNM seharusnya menjaga stabilitas dan kenetralan dalam konstelasi politik. Tapi hal tersebut kini tak Ia temukan di UNM.
“Tapi Rektor Universitas Negeri Makassar di bawah kekuasaannya itu memperlihatkan bahwa Dia mementingkan kepentingan pribadinya untuk bagaimana kemudian maju atau berkontestasi di Pilgub (Pemilihan Gubernur) di Sulbar (Sulawesi Barat),” ucap Wajendlap.
Dalam beberapa pantauan makassarbicara.id, salah satu massa aksi sempat ditegur dan ditanyai lebih lanjut tentang isu dugaan politik praktis oleh salah satu oknum birokrat. Sambil bertanya, oknum tersebut juga sempat melontarkan pernyataan larangan mengangkat isu dugaan politik praktis.
“Yang mana politik praktis? Apa bunyinya? Yang mana kepentingannya Pak Rektor di situ?” ucap oknum kepada mahasiswa.
Koresponden : Dirga