Danny dan Fitnah Jalan Sehat Gibran


Danny mengikuti jalan sehat

*Oleh Daeng Sangkala

MAKASSARBICARA.ID – Walikota Makassar Danny Pomanto kembali difitnah karena dituding menghambat kegiatan Jalan Sehat yang bakal dihadiri oleh Cawapres Gibran di Makassar.

Namun hingga saat ini, tudingan tersebut tidak dapat dibuktikan dan berakhir pada fitnah serta bentuk pembusukan karakter Danny Pomanto. Apalagi Makassar sebagai kota dengan tingkat demokrasi yang cukup baik, sangat tidak mungkin terdapat larangan dalam menyatakan pendapat, berkumpul dan berekspresi.

Sebagai warga Makassar, kita mengakui betapa luasnya ruang demokrasi diberikan di tanah daeng ini. Siapapun bisa bersuara dan berkegiatan, dan sebagai Walikota Makassar, saya tidak pernah melihat Danny selama memimpin Kota Makassar, membatasi warga dan kelompok masyarakat berkegiatan. Saking demokrasinya, Makassar mendapat julukan sebagai kota demonstrasi.

Tudingan-tudingan tak berdasar yang dialamatkan ke Danny, dapat kita lihat sebagai wujud kebencian dan dengki terhadap prestasi dan capaian Pemkot Makassar dibawah kepemimpinan Danny, termasuk ketakutan-ketakutan pihak tertentu ketika Danny Pomanto ikut bertarung dalam Pilgub Sulsel mendatang.

Pembusukan karakter dengan memfitnah Danny, bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Danny juga pernah dituding terlibat kasus korupsi PDAM namun tidak terbukti. Alih-alih menjatuhkan, Danny justru terus meraih berbagai macam prestasi secara individu dan kelembagaan.

Dari sini kita mendapati pelajaran yang berharga, bahwa ketika orang baik mendapat serangan, maka semakin banyak pula kebaikan yang menghampirinya, Danny semakin dicintai dan dibela warganya.

Tudingan-tudingan bahwa Danny menghambat kegiatan Jalan Santai Gibran juga terbantahkan apabila dibenturkan dengan fakta lapangan. Misalnya, Makassar yang selama ini dikenal berkarakter keras, kondisi demokrasinya tetap berjalan sejak dan damai.

Lagi pula, selama ini Danny merespons fitnah-fitnah terhadap dirinya dengan begitu elegan, santun dan dingin. Danny tidak pernah melakukan kekerasan dan semacamnya ketika mendapati kritik atau tuduhan. Ini membuktikan bahwa Danny merupakan sosok pemimpin demokratis.

Jika kemudian tudingan atau fitnah tersebut dihubungkan dengan perbedaan pilihan dalam Pilpres, saya menilai perbedaan dalam memilih adalah hal yang biasa dan bukan masalah. Yang menjadi soal adalah ketika dalam proses pesta demokrasi itu diselipkan kebencian menjatuhkan nama baik orang lain demi kompetisi Pemilu.

Sementara, dari segi substansi kegiatan, mana mungkin Danny melarang kegiatan semacam Jalan Sehat. Justru Danny bakal mendukung penuh kegiatan-kegiatan yang menyehatkan warga Makassar. Apalagi Kota Makassar belum lama ini, meraih penghargaan sebagai Kota Sehat di Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59.

Danny Pomanto peroleh penghargaan kota sehat dari Pj Gubernur Sulsel

Jika betul Danny menghalang-halangi kegiatan Jalan Sehat Gibran karena perbedaan pilihan Pilpres, lalu mengapa kegiatan Capres-Cawapres Anies-Muhaimin kemarin tetap terlaksana dengan ramai dan gembira?

Dan yang menjadi kekeliruan besar adalah jangan sampai ketika Jalan Sehat Gibran berlangsung sepi, justru menyalahkan Danny.