*Oleh Muhaimin
MAKASSARBICARA.ID – Kabar baik datang dari Kota Makassar. Bagaimana tidak, Makassar kembali dipercaya untuk menggelar event nasional yakni sebagai Tuan Rumah Hari Otonomi Daerah (Otda) tahun 2023.
Dengan begitu, kualitas kepemimpinan Danny Pomanto selaku kepala daerah (wali kota) Makassar mendapat pengakuan secara nasional pula.
Keputusan Kota Makassar sebagai Tuan Rumah Otda 2023, tentu bukan tanpa alasan.
Selama kepemimpinan di periode kedua Danny, memang mulai terjadi perombakan sistem dan budaya kerja birokrasi pemerintahan.
Tentu terdapat rasa bangga tersendiri, Makassar sebagai tuan rumah Otda mencerminkan sistem pelayanan birokrasi Pemerintah Kota Makassar menjadi percontohan bagi 38 Gubernur, 93 Wali Kota, dan 415 Bupati, se tanah air.
Sebanyak 546 kepala daerah akan hadir di Makassar menyaksikan bagaimana Danny memimpin, mengelola, dan mentransformasi Kota Makassar dengan gagasan dan berbagai inovasinya.
Dari informasi yang beredar, salah satu agenda Hari Otda 2023 dimana para kepala daerah akan berkunjung ke Lorong Wisata. Salah satu inovasi teranyar Danny dalam menekan inflasi dan menghidupkan ekonomi rakyat.
Melalui Lorong Wisata, para kepala daerah akan belajar bagaimana cara kreatif menyulap lorong sehingga bernilai ekonomi bagi warga kota.
Para kepala daerah akan disadarkan bahwa ruang seperti lorong pun yang dikenal kumuh, di tangan Danny dapat menjadi sesuatu yang bernilai sekaligus menghapus stigma negatif tentang kehidupan warga pinggiran kota (anak lorong).
Dalam konteks otonomi daerah, Danny dengan Lorong Wisatanya berhasil menjabarkan amanat pemerintah pusat dalam menekan angka inflasi di tingkat daerah.
Hal menarik berikutnya adalah tema Hari Otda 2023 yang ternyata hasil buah pikiran Danny Pomanto.
Ini bisa saja menjadi hal biasa di mata publik, namun juga harus diakui bahwa kepala daerah yang punya gagasan, bisa dihitung jari.
Adapun tema Hari Otda 2023 yakni Otonomi Daerah Maju, Indonesia Unggul. Satu tema penguatan sinergitas pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Gagasan Danny ini menegaskan pentingnya prinsip kerja gotong royong dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional secara merata.
Tema ini juga menunjukkan cita-cita negara menjadi negara unggul, namun tidak menomorduakan peran serta kehadiran pemerintah ditingkat daerah.
Gagasan Danny membuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengundangnya secara khusus untuk mempresentasikan langsung ide pikirannya itu ke Ibu Kota Jakarta.
*Momentum Transformasi Pemerintah Daerah
Kota Makassar dibawah kepemimpinan Danny telah banyak melakukan upaya transformasi tata kelola pemerintahan daerah.
Danny telah mengubah sistem kinerja birokrasi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.
Salah satu diantara melalui Makassar Metaverse (Makavers).
Makavers hingga saat ini menjadi terobosan Danny guna mentransformasi pelayanan publik dari konvensional ke digital.
Tentu ini bukanlah hal yang mudah, apalagi Makassar menjadi daerah pertama yang mulai menggunakan konsep digitalisasi pemerintahan.
Sehingga, Danny sadar betul untuk mewujudkan Makavers maka dibutuhkan keselarasan antara struktur birokrasi pusat dengan daerah, serta ketersediaan SDM cakap teknologi.
Dengan Makavers, Danny telah memulai transformasi pemerintah daerah. Pemkot Makassar membuktikan bahwa ‘kemerdekaan wilayah’ melalui otonomi daerah, membawa angin segar sehingga pemda dapat menyesuaikan dan mengembangkan daerah, sesuai dengan latar, kondisi, kreativitas, dan ketersediaan SDM nya masing-masing.
Makavers membutuhkan waktu yang tidak singkat, sebab diperhadapkan dengan pelbagai tantangan.
Meski demikian, Danny telah menunjukkan ikhtiar guna membebaskan Kota Makassar dari sistem yang tidak efisien, tidak efektif, serta tidak sesuai kondisi aktual dan kebutuhan pelayanan masyarakat.
Inilah yang membedakan Danny dengan kepala daerah lainnya.
Jadi, penunjukan Kota Makassar sebagai tuan rumah Otda 2023 adalah hal yang tepat.
Danny telah banyak melahirkan inovasi yang tidak hanya mengakomodir kepentingan pemerintah, maupun pihak swasta, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam proses kemajuan daerah.
Kita semua berharap, selaku warga Makassar, dengan sejarah panjang otonomi daerah yang kini memasuki usia 27 tahun, bahwa momentum Hari Otda di Makassar yang akan digelar April mendatang, dapat menjadi rangkaian panjang bertranformasinya kapasitas birokrasi pemerintah daerah secara nyata, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Dengan begitu, Kota Makassar akan menjadi daerah percontohan dari daerah lainnya.
Penulis merupakan pemiliki warung kopi di Selatan Makassar