Danny dan Ikhtiar Melawan Korupsi


Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mendapatkan apresiasi di acara puncak Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2022 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Oleh : Ahmad Sangkala*

MAKASSARBICARA.ID-Semenjak menjadi Wali Kota pada 2014-2019, Danny Pomanto telah berkomitmen melawan segala bentuk Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Komitmen tersebut tertuang dalam visi misinya yakni mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas dunia bebas korupsi.

Hasilnya, Pemerintah Kota Makassar dibawah kepemimpinan Danny memboyong beberapa prestasi seperti peringkat pertama kota berkinerja terbaik Nasional tahun 2017 dan daerah berkinerja terbaik kedua LPPD Nasional Tahun 2018.

Tidak hanya itu, pengakuan lainnya juga diterima Pemerintah Kota Makassar yakni prestasi kinerja dengan predikat sangat tinggi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah tahun 2015 dan menerima predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) selama 3 tahun berturut-turut (2015-2017) dari Badan Pemeriksa Keuangan RI.

Rekam jejak Danny dalam ikhtiar melawan KKN di kalangan pemerintah kota memang tidak main-main.

Prestasi demi prestasi menjadi bukti konkret bahwa Danny berkomitmen untuk mewujudkan tata pemerintahan yang benar-benar bersih dari indikasi KKN.

Pada periode kedua, Danny semakin menunjukkan taringnya terhadap praktik-praktik korupsi.

Perlawanan terhadap KKN kembali dibuktikan dengan visi misi Danny yakni percepatan tata pemerintahan Kota Makassar yang Sombere dan Smart, bersih dari indikasi korupsi.

Keseriusan Danny dalam membebaskan Kota Makassar dari praktik korupsi tercermin baik pada periode pertama maupun periode kedua ia memimpin ibu kota Sulawesi Selatan.

Meski begitu, Danny juga menghormati proses hukum yang ada.

Terbukti saat ia diminta untuk menjadi saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Kontainer Makassar Recover, ia dengan gentle hadir dan koperatif.

Danny yakin bahwa dirinya tidak mungkin terlibat dalam kasus yang didugakan.

Sebagai kepala pemerintahan yang baik, Danny menunjukkan sikap terbuka.

Memang pada momentum saat ini sangat sensitif bagi publik. Apalagi tidak lama lagi memasuki pesta Pemilu 2024.

Hasil survey yang dilakukan PolMark Indonesia, Danny masuk dalam bursa Calon Gubernur Sulawesi Selatan bersama 3 nama lainnya.

Sehingga wajar saja, informasi pemeriksaan Danny oleh Polda terkait dengan dugaan korupsi Kontainer Makassar Recover terkesan dibesar-besarkan oleh pihak tertentu.

Meski begitu, adanya upaya menjatuhkan citra Danny justru semakin meningkatkan kepercayaan publik bahwa Danny adalah figure pemimpin yang baik.

Sebab hanya pejabat pemerintahan yang ‘baiklah’ cenderung menerima perlakukan negatif dari pihak yang membencinya, bahkan dengan segala cara.

Lagi pula di level pemerintahan manapun, potensi-potensi KKN tentu tidak dapat dipungkiri.

Namun persoalannya adalah dengan pemeriksaan Danny seolah-olah ialah sebagai aktor KKN. Hal ini tentu dapat dimanfaatkan lawan politik Danny untuk menyerang Wali Kota dua periode tersebut.

Padahal faktanya, Polda Sulsel telah memeriksa 70 saksi dan akan memeriksa puluhan saksi lainnya terkait dengan dugaan korupsi kontainer tersebut.

Artinya, banyak saksi yang diperiksa termasuk lurah dan camat, pemilik kontainer, pihak BPKAD, Dinas Kesehatan dan Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar, bukan cuma Danny.

Hal ini memperjelas bahwa Danny bukan satu-satunya saksi. Sehingga anggapan publik terhadap keterlibatan Danny dalam dugaan tersebut kian mengecil.

Kasus dugaan korupsi pengadaan kontainer yang ditangani Polda Sulsel telah berjalan sejak desember 2021 dan hingga saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

Kontainer Makassar Recover memang merupakan terobosan Danny dalam upaya menangani Covid-19.

Namun dalam proses pengadaannya melibatkan banyak pihak sehingga tuduhan-tuduhan yang tak mendasar terhadap Danny harus dilawan sebagai bentuk keberpihakan terhadap kebenaran dan pencegahan informasi hoax.

Perlu diketahui, pengadaan kontainer tersebut disebar di 153 kelurahan dengan total anggaran Rp 15,3 miliar. Dengan nilai sebesar itu, pihak-pihak tertentu mulai mempersoalkan serta menduga ada indikasi mark-up didalamnya.

Walau demikian, lagi-lagi Danny menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan bersikap koperatif dan sangat terbuka. Tentu ini dapat kita lihat sebagai bentuk komitmen Danny dalam memerangi korupsi.

Hadirnya Danny pada kegiatan Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2022 juga menegaskan bahwa Danny sangat anti terhadap praktik demikian.

Terlebih pada kegiatan tersebut, Kota Makassar dibawah kepemimpinan Danny masuk dalam satu dari 10 Pemerintah Daerah yang ikut dalam pameran Integrity Expo yang mendapat apresiasi KPK.

Prestasi ini memperkuat sekaligus melengkapi raihan Pemerintah Kota Makassar yang sebelumya menerima Penghargaan sebagai salah satu Kota terbaik dalam Program Pengendalian Gratifikasi Indonesia tahun 2020 yang diberikan oleh KPK.

Dengan begitu anggapan bahwa Danny terlibat dari praktik korupsi adalah tudingan yang mengada-ngada. Justru Danny lah yang menjadi musuh bebuyutan para Koruptor.