Oleh Anca Syah*
Memasuki empat tahun masa pemerintahan Walikota Makassar, Moh. Ramdhan Pomanto, ia terus menunjukkan ketajamannya dalam bekerja dan menciptakan inovasi pelayanan publik. Kali ini, Moh. Ramdhan Pomanto kembali menerima penghargaan dalam bidang pelayanan publik.
Bukti Ketajamaan visi Pemerintah Kota Makassar dibuktikan dengan raihan penghargaan pekan kemarin. Inovasi pemerintah Kota Makassar kembali mendapat penghargaan dari Internasional Smart City Taiwan.
Angkutan umum petepete bagi pelajar di Kota Makassar, atau yang familiar dikenal dengan nama Pasikola. Program ini mampu mengantarkan Kota Makassar dalam ajang bergensi, serta berhasil menyabet penghargaan di ajang 2018 Smart City Innovative Application Awards.
Keberhasilan Pemerintah Kota Makassar dilihat dari kompetensi yang dimiliki dengan mengalahkan sebanyak 200 negara kompetitor. Tema yang diusung dalam ajang bergensi tersebut yakni konsep kota pintar (smart city). Ajang Smart City Innovative Application Award 2018 berlangsung di Kota Taipe adalah berkah tersendiri bagi warga Kota Makassar dengan capaian prestasi dari Program Pasikola. Nama Kota Makassar semakin dikenal oleh dunia.
Selain program pasikola,Pemerintah Kota Makassar juga berhasil mengikutsertakan program lain dalam kegiatan ini. Seperti aplikasi Home Care, dan Lorong Sehat (Longset) berhasil menjadi finalis pada ajang yang sama.
Terdapat lima kriteria yang menjadi indikator penilaian inovasi yang diikutsertakan yaitu, berkelanjutan dalam masyarakat, membantu masyarakat dalam aspek ekonomi, didukung oleh masyarakat atau pengguna atau lingkungan sosial, dan telah diuji keberhasilan prototype pelaksanaannya, serta inovasi ini mewakili konsep smart city yang dapat diadaptasi oleh seluruh lapisan masyarakat (makassaroke.com).
Torehan prestasi ini merupakan buah hasil kerjasama berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Pete-pete Passikola sejak di Canamkan pada tahun 2017 lalu kini terus mendapat pujian dari masyatakat Kota Makassar dan menjadi Primadona khususnya bagi pelajar. Sebab program ini dianggap mampu mengatasi sebagian persoalan yang dihadapi makassar, khususnya kemacetan.
Program ini juga sangat memperhatikan kenyamanan dan keamanan penumpangnya. Olehnya, sebagian besar sopir pete-pete pasikola telah dibekali berbagai persiapan. Selain itu, hal yang berbeda dari angkutan umum lainnya ialah terdapat buku bacaan di mobil ini. Sehingga pelajar dapat membaca saat diatas angkutan pasikola ini.
Selain itu, orang tua siswa juga sangat terbantu dengan program ini. Sebab, orang tua tidak mesti lagi mengantar anaknya ke sekolah tiap hari. Hal lain yang menjadi daya tarik pete-pete pasikola ialah kontribusi yang tidak memberatkan bagi orang tua.
Program seperti ini sudah selayaknya menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Selain mampu mengurangi beban pelajar, khususnya bagi masyarakat ekonomi menengah dan lapisan bawah. Program ini juga mampu membantu sopir pete-pete, dimana penghasilannya mulai berkurang. Hal ini tentu sangat membatu ditengah maraknya jenis transfortasi lain yang beroperasi ditengah kota.
Tentu kita berharap dengan capaian prestasi seperti pete-pete pasikola, pelayanan publik terus ditingkatkan. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya ialah kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ilustrasi Gambar: tribunnews.com