MAKASSARBICARA.ID-Sejumlah organisasi ekstra kampus ramai-ramai menanggapi Fenomena Pembusuran yang belakangan ini terjadi di Kota Makassar.
GMNI Kota Makassar menilai maraknya pembusuran liar menjadi catatan buruk dan berbanding terbalik dengan tagline Makassar Aman.
Sebagai organisasi Mahasiswa ekstra kampus, GMNI Cabang Kota Makassar mengecam dan mendesak Pemerintah Kota dan Polrestabes Makassar untuk segera bertindak tegas terhadap pelaku pembusuran.
Namun dalam proses penindakannya, Fransiskus Dafit selaku ketua umum, memberi catatan kepada pemerintah dan aparat agar tetap melakukan pendekatan humanis terhadap masyarakat.
Sementara Kammi Kota Makassar, memandang fenomena pembusuran liar sebagai masalah klasik yang tak berujung.
Oleh sebab itu dalam penyelesaiannya dibutuhkan keterlibatan seluruh stakeholder.
Hal ini tidak terlepas dari urgensi fenomena pembusuran karena menyangkut ketertiban dan keamanan masyarakat. Aktivitas masyarakat dapat terhambat ketika kamtibmas terganggu.
Agung Wahyudi selaku ketua umum, menduga di momen tertentu aksi-aksi pembusuran bisa direkayasa.
Ia mengatakan tidak jarang dalam aksi demonstrasi mahasiswa disusupi oleh orang yang tidak dikenal yang membawa senjata seperti busur.
Beda halnya dengan HMI Cabang Makassar yang menekankan peran tokoh agama dan orang tua dalam pencegahan fenomena pembusuran.
Peran orang tua dan tokoh agama dianggap efektif karena merupakan pranata yang paling dekat dengan tiap individu.
Asmin selaku Ketua PTKP HMI Cabang Makassar mengapresiasi langkah pemerintah kota yang merangkul pemuda dalam sebuah komunitas.