Kecaman Tidak Etis Peneliti BRIN, Ketum PC IMM Makassar: Pelaku Harus Tanggung Jawab!


Elbu Bahtiar, Ketua Umum PC IMM Kota Makassar Periode 2023-2024

MAKASSARBICARA.ID – Baru-baru ini warga Indonesia, khususnya umat Islam digemparkan dengan status media sosial seorang peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Pasalnya status itu bermakna ancaman terhadap pengikut organisasi Islam, Muhammadiyah.

Diduga kecaman itu terlontar sebab peneliti geram melihat penetapan Idul Fitri Muhammadiyah yang berbeda dengan pemerintah.

Peneliti itu bernama Thomas Djamaluddin dan Andi Pangerang Hasanuddin.

AP Hasanuddin bahkan mendeklarasikan permusuhan dan menghalalkan darah pengikut Muhammadiyah untuk dibunuh.

Melihat fenomena itu, Elbu Bahtiar selaku Formatur Ketua Umum Terpilih Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Makassar Periode 2023-2024 angkat bicara.

Elbu, nama sapaannya, menyayangkan perkataan tidak etis tersebut terlontar dari seorang intelektual pada lembaga di bawah naungan Kementerian.

“Yang membuat pernyataan adalah seorang intelektual, apatah lagi BRIN adalah bagian dari lembaga penelitian non kementerian yang bertanggungjawab kepada Presiden”, tuturnya.

Elbu juga menyampaikan, bahwa posisi Negara harusnya menjadi patron dalam menjunjung nilai toleransi.

“Negara mengajak kita untuk menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Lantas, ketika Negara, yang memiliki kapasitas intelektual ternyata gagal menjadi patron, bukan salah masyarakat ketika melakukan hal yang sama”, tambahnya.

Menurutnya, pelaku kecaman harus bertanggungjawab kepada publik.

“Oknum BRIN yang membuat kegaduhan harus didesak untuk meminta maaf secara terbuka serta diproses karena ini merupakan pelanggaran kode etik”, tegasnya.

Terakhir, Elbu menyampaikan agar warga Muhammadiyah tetap konsisten dengan arahan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Haedar Nasir.

“Tidak sedikit warga Muhammadiyah yang terprovokasi. Tapi, saya berharap kader Muhammadiyah tetap proporsional menjalankan arahan Pimpinan Pusat dalam menunjukkan bahwa warga Muhammadiyah tetap beradab dan berilmu dalam berbangsa”, tutupnya.


Koresponden : Dirga