Masuk Tahun Kedua, Nakhoda Baru IMM FEB UNM Janjikan Iklim Organisasi Riang Gembira


Makassarbicara.id, Makassar – Usia Pimpinan Komisariat (PK) IMM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Makassar (UNM) kini memasuki tahun kedua. PK yang dideklarasikan berdiri sendiri sejak tahun lalu itu kini telah memiliki nakhoda baru.

Transisi kepemimpinan beralih pada pelaksanaan Musyawarah Komisariat (Musykom) di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Maakssar, Kabupaten Gowa, pada Kamis-Ahad, 17-20 Agustus 2023.

Ketua Umum terpilih Alya Swastika menyebut usia Komisariatnya yang terhitung masih sangat baru membutuhkan formulasi khusus untuk berkembang. Karena itu, proses perekrutan anggota baru, pelaksanaan agenda kerja, dan seluruh aktivitas di komisariat akan ia kemas dengan metode yang menyenangkan.

“Kami berencana mengemas peningkatan kualitas tersebut dengan gembira, sebagaimana kebutuhan yang diajukan oleh beberapa kader. Frekuensi temu rutin yang ditingkatkan dan pelaksanaan program kerja yang menyentuh masyarakat FEB UNM,” papar Alya.

Selama ini, Alya mengaku telah memperhatikan kondisi komisariatnya dengan seksama. Kesimpulannya, kata dia, Komisariat IMM FEB memiliki dua potensi yang patut dikembangkan.

“Potensi besar dalam diri kader PK IMM FEB UNM adalah kepemimpinan dan keilmuan, kedepan, kedua hal ini akan menjadi fokus utama yang akan kami genjot,” ucapnya.

Selain itu, berdasarkan evaluasi yang diterima saat Musykom, Alya dan koleganya juga akan konsentrasi mempelajari Tri Kompetensi Dasar ikatan. Dia menganggap hal itu sebagai konsep yang harus dimiliki tiap kader. Ia khawatir jika kadernya telah purna berpimpinan namun tak paham konsep dasar ikatan.

Untuk mewujudkan itu semua, ia mesti berpikir dan bekerja lebih giat. Alya juga mengharapkan bimbingan dan pengarahan dari kader IMM FEB yang tak lagi menjabat.

“Penting sekali untuk konsisten merangkul dan membina Badan Pimpinan Harian Pimpinan Komisariat IMM se-UNM. Karena kadang salah satu alasan yang buat kerja-kerja tidak maksimal adalah tidak ada dorongan semangat maupun desakan dari orang-orang yang dihormati,” pintanya.

Koresponden: Agus Umar Dani