Maulana Ishak: Forkomkasi Optimis ‘Branding’ Mahasiswa Kesejahteraan Sosial


MAKASSARBICARA.ID – Organisasi terdiri dari beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama.

Termasuk diantaranya Forkomkasi (Forum Komunikasi Mahasiswa Kesejahteraan Sosial Indonesia) Regional Sulsel (Sulawesi Selatan) dan Gorontalo yang terdiri dari beberapa mahasiswa jurusan kesejahteraan sosial.

Rabu-Kamis, 14-15 Juni 2023. Forkomkasi Regional Sulsel dan Gorontalo menghelat Pelantikan dan Rapat Kerja di Baruga Anging Mammiri Makassar.

“Replace Forkomkasi Sebagai Eskalasi SDM” diangkat sebagai tema Pelantikan dan Rapat Kerja dengan harapan Forkomkasi dapat menjadi wadah pengembangan sumber daya manusia.

“Jadi tema yang (dapat) kita petik (maknanya) yaitu membangun Forkomkasi sebagai pengembangan sumber daya manusia”, ucap Rahmatul Irfan Anas selaku Ketua Panitia Pelaksana pada saat membacakan pelaporan kegiatan.

Maulana Ishak selaku Ketua Umum terpilih menyampaikan pada pidatonya bahwa Kabinet Candradimuka yang dipimpinnya akan diarahkan untuk membranding mahasiswa jurusan kesejahteraan sosial ke khalayak umum.

“Arah gerak daripada organisasi pada angkatan kepengurusan kali ini itu mengangkat sebuah wacana konstruktif (dan) konsisten. Yang di mana beberapa tahun kemarin, tubuh Forkomkasi itu belum terbranding atau belum banyak dikenal oleh masyarakat luas ataupun mahasiswa lainnya”, ucap Maulana Ishak pada pidatonya.

Maulana Ishak optimis ke depan bahwa mahasiswa jurusan kesejahteraan sosial juga dapat diperhitungkan di masyarakat.

“Kemudian kami pada periode kali ini berinisiatif agar bagaimana bisa membuktikan bahwa mahasiswa yang unggul itu bukan hanya mahasiswa ekonomi, mahasiswa hukum, ataupun mahasiwa teknik. Melainkan masyarakat mesti membuka mata selebar-lebarnya bahwa ada masyarakat (jurusan) kesejahteraan sosial yang bisa lebih unggul daripada mereka”, tegas Maulana Ishak yang sontak disambut dengan tepuk tangan meriah oleh peserta.

Optimisme merupakan hal penting demi keberlangsungan roda kerja organisasi.

Yang menjadi tugas organisator ialah, bagaimana cara menciptakan dan mempertahankan optimisme itu?

Koresponden : Dirga