Pasca Kilang Minyak Plumpang Meledak, TBBM Makassar Bagaimana?


MAKASSARBICARA.ID – Polemik Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) milik Pertamina Makassar yang berdekatan dengan pemukiman padat penduduk, turut ditanggapi Pemerintah Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar.

Plt Kepala Seksi (Kasi) Ketentraman, Ketertiban, dan Penegakan Peraturan Daerah Kecamatan Ujung Tanah, Saiful Akbar menilai lokasi kilang minyak tersebut memang beresiko dan berbahaya.

“Iya, berbahaya dan beresiko, terutama bangunan milik warga yang menempel dengan tembok pembatas Pertamina Makassar,” kata Saiful saat ditemui langsung oleh kru edunews.id di Kantor Camat, Selasa (2/4/2023) siang.

Saiful juga membeberkan bahwa bangunan milik warga yang menyatu dengan tembok itu seperti warung kelontong dan pedagang kaki lima, dianggapnya melanggar aturan.

“Kita rencananya akan menertibkan pedagang kaki lima itu,” ucapnya.

Sebelumnya, Keberadaan TBBM atau Depo Pertamina Makassar yang terletak di Jl Sabutung, Kecamatan Ujung tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, sempat membuat warga sekitar merasa was-was.

Perasaan was-was tersebut kembali muncul usai kejadian kebakaran di Depo Plumpang yang merenggut banyak nyawa. Apalagi, lokasi Depo Pertamina sangat dekat dengan pemukiman warga.

“Kalau dibilang khawatir, kami khawatir, apalagi setelah kebakaran di Depo Plumpang,” kata salah satu warga yang bermukim di sekitar Depo, Kamis, (20/4/2023) lalu.

 

Pertamina Lempar Tanggung Jawab

Disisi lain, PT Pertamina MOR VII dinilai melepaskan tanggung jawabnya dalam hal mewujudkan Zona Aman dari pemukiman warga di area TBBM PT Pertamina Makassar ke PT Pelindo.

Pelimpahan tanggung jawab tersebut lantaran lahan yang digunakan Pertamina adalah status sewa lahan milik PT Pelindo.

Meski begitu Pertamina berdalih warga tidak perlu khawatir. Pertamina mengaku rutin melakukan pelatihan Tabung Safety.

Namun warga tetap mengaku was-was serta berharap Pertamina melakukan langkah-langkah mitigasi.

“Nah di lahan sewa tersebut kita tentunya pada saat melakukan penyewaan sudah termasuk area buffer zone. Di area buffer zone tersebut kita kurang berkompeten apabila di area tersebut disewakan lagi kepada warga atau dialih gunakan kepada yang lainnya, seperti ada pemadam kebakaran disitu karena statusnya milik lahan Pelindo dan kita hanya sewa,” terangnya kepada Disway Sulsel, Kamis (9/3/23), dikutip redaksi, Senin 24 April 2023.

Namun Jika dilihat dari udara, lanjut Taufik, area yang berbahaya itu ada disisi selatan. “Di sisi selatan ini ada tangki timbun kita, yang tidak berbatasan dengan apapun atau pemukiman warga karena diseberangnya ada pemadam kebakaran, dan diujung jalan Tol Soekarno Hatta dan Kawasan Sebagian Pelabuhan peti kemas,” lanjutnya.

Sementara di sisi timur itu berbatasan dengan kelurahan Tamalabba yang dipisahkan dengan jalan yang cukup lebar.

“Apalagi di sisi timur tidak ada area berbahaya karena disitu hanya ada filing set pengisian,”tambahnya.

“Kalo soal mengacu zona aman itu kita sudah sangat aman karena jaraknya itu melebihi dari yang ditentukan national fire protection american standard itu 300 meter, itu jaraknya kita sudah sangat aman karena itu sudah lebih dari 300 meter,”akunya.

Olehnya, Ia menghimbau masyarakat untuk tidak panik karena pihaknya tetap melatih warga dengan tabung safety.

“Setiap tahun kita rutin lakukan pelatihan tabung safety, apalagi warga Tamalabba dan Pattingalloang itu 50 persen adalah karyawan yang bekerja di kita sehingga sudah jauh lebih terlatih secara safety,” beber Taufik.

 

Pemerintah Diminta Berikan Perhatian

Ketua Bidang Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Makassar, Imran beranggapan letak TBBM atau Depo Pertamina Makassar yang dekat dengan pemukiman warga mesti menjadi perhatian khusus pemerintah dan publik.

“Tentu permasalahan jarak ini tidak bisa dianggap sepele. Sebab sudah ada beberapa kilang minyak yang meledak bahkan memakan korban sampai memicu kebakaran hebat karena jaraknya yang sangat dekat dari pemukiman warga,” jelasnya saat dihubungi, Sabtu (29/4/2023) malam.

Menurutnya, pihak Pertamina harusnya mengedepankan keselamatan warga sekitar.

“Kalau memang Pertamina peduli maka kondisi ini wajib ditindaklanjuti, lagi-lagi demi keselamatan warga sekitar,” tegas Imran.

Dirinya pun mengingatkan bahwa semua pihak harus menunjukkan kecintaannya terhadap sesama lewat sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.

“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri,” terangnya kepada edunews.id.

Editor : Akbar