MAKASSARBICARA.ID-Pasca pelaksanaan Lokakarya oleh Kareteker Mubes XIX Lembaga Kemahasiswaan (LK) Universitas Negeri Makassar (UNM), Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) turut memberikan tanggapan.
Ia masih meragukan komitmen Rektorat dalam membangun LK UNM.
Menurutnya, kepentingan Rektorat jauh lebih besar dibanding kepentingan mahasiswa dalam pembentukan LK Universitas kali ini.
Syarif selaku Presiden BEM FIP menilai sikap Rektorat selama ini terhadap LK UNM kontradiksi dengan tujuan regenerasi LK Universitas yang sementara berjalan.
“Jika tujuan birokrat kampus menghadirkan LK UNM bukan untuk kepentingan lain, maka tidak mungkin LK tingkat jurusan seperti HMJ dihalang-halangi” katanya
Tindakan Rektorat belakangan ini dianggap membatasi LK, misalnya pembatasan berkegiatan dan melakukan kaderisasi di tingkat jurusan.
“Rektorat juga masih sering mengintervensi kepengurusan LK sehingga tidak leluasa bersuara” ucap Syarif
Pembatasan kegiatan membawa dampak terganggunya proses regenerasi kepengurusan yang berimbas pada penurunan kualitas mahasiswa.
Syarif juga menyoroti Rektorat yang mengharuskan struktur BEM dan Maperwa Universitas di isi oleh mahasiswa angkatan 2018.
Parahnya lagi, struktural LK Universitas bisa diisi mahasiswa angkatan 2019.
“Itulah pentingnya kaderisasi dari awal, supaya yang mengisi LK Universitas bukan orang yang tidak pernah menginjak jenjang kepengurusan dari akar rumput, tiba-tiba langsung duduk di tingkat atas” sambungnya
Mahasiswa PKh tersebut mengkhawatirkan kehadiran LK Universitas hanya akal-akalan Rektorat guna memperburuk gerakan perlawanan mahasiswa.
“Masih kuat dugaan bahwa kehadiran LK Universitas untuk melanggengkan kepentingan birokrat kampus” tutupnya
Ia berharap formatur terpilih, minimal memiliki rekam jejak yang diakui oleh pengurus LK UNM dan bebas dari cacat personal.
Reporter: Sulaiman Saputra