*Oleh Akbar
Makassarbicara.id – Kandidat kuat Pilgub Sulsel, Danny Pomanto ibarat kejatuhan durian runtuh. Usai dipastikan mendapat rekomendasi sejumlah parpol, kini Danny memperoleh dukungan moril dari Jokowi. Pertemuan Danny dengan Jokowi di Bulukumba pada Jumat (5/7/2024) mempertegas keberpihakan politik Pilkada. Apalagi Danny satu-satunya kandidat yang bertemu secara khusus Jokowi, di tengah mulai memanasnya mesin politik Sulsel.
Banyak kalangan memaknai, dukungan Jokowi melalui Projo merupakan dukungan istana. Pemaknaan ini berpotensi disalahpahami orang-orang sebab mengesampingkan faktor dukungan yang melekat pada diri seorang figur, seperti prestasi Danny Pomanto selama menjabat dua periode Wali Kota Makassar. Dukungan Jokowi tidak lahir begitu saja. Jokowi melihat, danny sebagai salah satu pemimpin daerah yang konsisten mendukung program pemerintah, yang kemudian membangun kedekatan keduanya. Dengan kata lain, kesungguhan Danny menjalankan pemerintahan selama ini, kini menikmati manisnya didukung tokoh politik seperti Jokowi.
Pertimbangan lainnya adalah, soal keberlanjutan pemerintahan selanjutnya di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. Sebagai orang dekat, Jokowi menginginkan roda pemerintahan periode Prabowo-Gibran berjalan dengan baik. Jokowi memilih mendukung Danny karena percaya dan sudah menyaksikan sendiri kualitas kepemimpinan Danny selama menjadi Presiden. Danny dinilai berkemampuan menopang Prabowo-Gibran menjalankan amanah negara dengan ide, etos, dan pengalamannya sejauh ini memajukan Kota Makassar. Jokowi melihat saatnya kepemimpinan Danny dibawa ke level lebih tinggi, agar kebermanfaatannya meluas.
Efek Dukungan Jokowi
Tampaknya Jokowi melalui Projo tak main-main mendukung Danny Pomanto di Pilgub Sulsel. Keseriusan ini terbaca dengan beberapa pertemuan yang diadakan Projo membahas figur Pilkada 2024.
Pada Jumat (28/6/2024), Ketua Desk Pilkada DPP Projo, Roy Abimanyu mengumumkan 8 figur untuk Pilkada 2024. Salah satu figur yang diumumkan yakni Danny Pomanto dan menjadi figur tunggal yang didukung Projo di Pilgub Sulsel. Sepekan kemudian, perintah DPP selanjutnya diturunkan melalui Rakerda DPD Projo Sulsel, yang secara khusus menghadirkan Danny sebagai pembicara utama. Ke semua dukungan-dukungan itu semakin menambah legitimasi politik Danny di mata pemilih.
Efek Jokowi tentu menjadi angin segar bagi Danny.
Pasalnya, semua figur yang disebut mendapat dukungan Jokowi, selalu diunggulkan dan keluar sebagai pemenang.
Misalnya orang dekat Jokowi, Gibran dan Bobby yang memenangkan Pilkada 2020 sebagai Wali Kota Solo-Medan, dimana Gibran-Bobby dipastikan mendapat dukungan simpatisan Jokowi kendatipun belum memiliki track record politik apa-apa. Lalu bagaimana dengan Danny, yang memiliki track record politik gemilang kemudian mendapat dukungan Jokowi, tentu hasilnya bakal tidak jauh berbeda, Danny berpotensi memenangkan Pilgub.
Dukungan Jokowi melalui Projo tentu berdampak besar pada popularitas dan peningkatan elektabilitas Danny. Dukungan itu membuat partai-partai kian melirik dan memperhitungkan Danny sebagai figur potensial. Sementara seluruh simpatisan Jokowi di wilayah Sulsel diprediksi menjatuhkan pilihan kepada Danny. Lalu tepatkah Jokowi memilih Danny? saya rasa iya.